Thursday, March 31, 2005

Aku pingin anakku suka buku...

Mungkin ini memang harapan semua orang tua kali ya? Anaknya suka buku. Konon katanya, kalau anak dari kecil sudah dilatih untuk suka buku, maka dia akan mencintai buku dan gemar membaca. Jika mereka gemar membaca, maka dia akan menjadi anak yang cerdas. Hmm……sebuah kait mengait yang bagus!
Jadi ingat sama teman kos-ku di Depok dulu, nih. Namanya Kanya. Dia ini anak yang asal tapi cerdas. Pengetahuan umumnya luas. Ternyata itu karena dia sudah gemar baca dari sangat kanak-kanak. Dan bacaannya kala itu sudah –mungkin – 2 tingkat lebih maju dibanding anak-anak lain seumurnya.
Kenapa aku begitu yakin? Ya. Karena novel-novel semacam Sidney Sheldon atau Agatha Christie sudah dibacanya sejak dia duduk dibangku SD (entah kelas berapa). Sedangkan di lain tempat di waktu yang sama, bacaanku baru serial Nina, Tintin, dan Lima Sekawan yang mungkin sudah dibacanya sejak usia 3 tahun he..he...
Padahal kan novel-novel yang aku sebut diatas itu bacaan berat. Aku aja masih suka bingung pas baca novel2 itu waktu SMA.
Okelah..cukup soal Kanya. Sekatang kita balik lagi ke rencanaku menjejali Kayla dengan buku. Menjejali secara baik tentunya. Dari sekarang dia ’dah aku belikan buku khusus untuk merangsang minat bacanya. Setiap hari nggak lupa aku luangkan waktu untuk bacain cerita. Meski, entahlah dia dengar atau nggak. Sebab ketika aku baca, dia tetap asik main. Eh..nggak juga deh, dia ternyata perhatian koq kalau aku bacain cerita. Buktinya, dia suka nagih kalau aku lupa bacain dia sesuatu. Biasanya nih, dia ambil salah satu bukunya dan langsung disodorkan ke mamanya sambil ngoceh ’uh..uh.. ta..ta..’, mungkin maksudnya mama bacain dong!
Sekarang juga aku mulai melatihnya dengan bahasa Inggris dan Italia. Karena bahasa Inggrisku lumayan mumpuni (cieehhh), dan bahasa Italia ayahnya ciamik banget. Konon juga katanya, usia 0 sampai 4 tahun itu adalah masa-masa keemasan pertumbuhan kecerdasan seorang anak. Ribet ya? Gini aja, maksudnya 50% kecerdasan anak ditentukan pada saat usianya 0 sampai 4 tahun. Dan di usia ini pula seorang anak bisa menyerap hingga sembilan bahasa berbeda yang diajarkan kepadanya. Nah, aku masih punya kesempatan 3 tahun lagi nih. Lumayan! Pelan-pelan tapi pasti. Karena aku selalu inget kata dosenku dulu ”Bahasa Inggris adalah keharusan, sedangkan bahasa asing lain merupakan keuntungan.”
Kayla ’dah aku ajarin gimana bilang terima kasih dalam 3 bahasa, gimana bilang tolong dalam 3 bahasa, juga gimana bilang kata-kata dasar lain.
Sebetulnya sih aku gak mau terlalu kebanyakan teori dalam mendidik anak, biarin aja semuanya berjalan sewajarnya. Tapi aku tetep yakin bahwa gak ada salahnya mengajarkan sesuatu yang baik pada Kayla sejak dini. Termasuk buku-buku itu lho....

No comments: