Friday, November 19, 2010

Jalan-jalan ke Eropa...(pada akhirnya), bagian I

Buat sebagian kalian yang kenal sama saya pasti tau, bahwa, dari dulu saya kepingiiiin banget bisa nyambangin Italia. Sumpah! itu menjadi salah satu cita2 saya sejak zaman dahulu kala (worth continuing the desire) hehe...

Berbagai kesempatan datang, tapi belum juga menjadi rejeki saya, hingga pada akhirnya saya mendapat durian runtuh berupa paket pensiun dari kantor yang....Alhamdulillah...cukup besar untuk ukuran saya. Tanpa ba..bi..bu.. rencana segera diatur. Batin saya bilang 'It has to happen this year! Now or never!'

Tiket dibooking dr jauh hari lewat travel agent langganan. Bujukin suami dah dari awal-awal. Itinerary disusun secantik mungkin supaya perjalanan padat waktu dan biaya ini menjadi optimal. Orang tua dibaik-baikin sejak pertama, supaya kami bisa titip dua krucil kami tentunya ;p

Hingga akhirnya...tibalah waktu kami (saya dan suami) bertolak ke Eropa. Tujuan pertama, tentu saja, Italia. hahaha....

Catatan kecil, ini merupakan kejutan manis juga buat suami sejak terakhir dia meninggalkan 'kampung halamannya itu' 21 tahun yang lalu.

Tenang, suami saya orang Indonesia aseli koq, hanya saja dia pernah menghabiskan masa kecil di Roma selama 4 tahun. Dan kenangan itu melekat sangat kuat di benaknya.

So, tanggal 10/10/10 menandai keberangkatan kami ke Italia. Cantik bukan tanggalnya?

Melalui perjalanan selama kurang lebih 14 jam, plus transit di Doha (Qatar) 4 jam lamanya. Menapak juga kami di Roma.

Benvenutti a Roma, Anggie e Ery! Hujan rintik2 menyambut kedatangan kami. Pak Yoto (sang tuan rumah selama kami di Roma) sih bilang bahwa hari2 sebelumnya Roma cerah rah. Baru hari itu saja kena hujan. Tapi gak apa apa. Hujan aja sih nggak akan menghalangi kegembiraan kami menapak Roma.

Seru...

Day I: Roma (11/10/10)

Mendarat tepat pukul 06.20 waktu Roma. Jangan pikir di sana jam stengah 7 dah terang benderang. Di sana jam segitu, saat itu, masih agak gelap. Mana hujan lagi ;p.

Istirahat sebentar di rumah Pak Yoto yang super duper nyaman (to be honest, it's totally beyond our expectation), kami langsung diantar menuju Piazza di Spagna. Mungkin orang lebih kenal sbg Spanish Steps. Foto-foto sebentar. Ini merupakan tempat nongkrong nya orang2 Roma. Kenapa dinamakan spanish steps, simply karena di kawasan itu terdapat kantor kedutaan besar Spanyol untuk Italia.

Kemudian kami terus menyusuri sepanjang jalan seputar Piazza di Spagna. Nggak lama sampai di Fontana di Trevi. Jujur aja sih, air mancur ini nggak seperti yang saya bayangin dari visualisasi film2. Tapi tetep seru. Di sana, pasti kami lempar koin, yang konon bisa membuat pelemparnya kembali lagi ke Roma. Entahlah bener atau nggak. Tapi kami lempar juga koin 50 cent ke kolam itu sambil mikir 'kalau cuma 50 sen kira2 balik nggak ya?' hihihi

Beberapa lokasi wisata terkenal di Roma habis kami sambangi dalam sehari, seperti Gereja Pantheon, Piazza`Venezia, Colloseum, hingga Basilika St. Petrus.

Nggak masuk sih, habis antriannya panjang banget. Yang penting kami sudah tau bentuk aslinya tempat2 itu buat kami sudah cukup ;p.

Di Basilika konsentrasi kami sudah menurun. Tentu lah, akibat jet lag dan nggak tidur sepanjang penerbangan. Walhasil, jam 4 sore waktu Roma, kami sudah pulang kembali ke rumah Pak Yoto. Makan malam, ngobrol sebentar, lalu tewas sampai besok pagi hihihi

*senyum lebar*


Sunday, July 18, 2010

Another Mie Ayam

Kayaknya memang gue penyuka mie ayam deh. Kalo kemana-mana ada banyak pilihan jajajan, dah pasti yang dipilih adalah mie ayam.

Setelah Mie Luwes yang gue post barusan, Mie berikut ini gue lupa apa namanya, tapi yang jual namanya mas Bakri.

Letaknya di Jl. Baladewa - Tangerang.. Seporsinya murah, cuma 7000 rupiah. Mie ini sangat bercitarasa gue karena dia pakai acar cabe, toge, dan saus asam.

Nyaammm....

Kalo yang ini jajanan..

Mie Keriting Luwes (Jl. Kendal - Menteng, Jakarta Pusat)

Mie ayam super enak dengan sajian pangsit goreng yang kriuk dan sambal belibis. Kalo gue, selalu minta tambah daun bawang supaya lebih berasa 'gue'!.

Lupa seporsinya berapa, kalo gak salah Mie Ayam Bakso itu Rp 12.000, dan pangsit Rp 4.000




Dari Makanan ke Makanan..

Lagi sering masak nih. Coba cobi resep, dari mulai makanan biasa sampai kue2 dan donat. Dari yang citarasa lokal, sampe yang internasional.

Pada dasarnya gue emang suka masak (walau belum sampe tahap hobi), palagi banyak ornag bilang masakan gue enak (heheheh). Kekurangannya cuma satu, rasa masakan gue nggak pernah bisa seragam. Misal, sayur asem yang gue masak 2 minggu lalu bisa beda rasanya dengan sayur asem yg gue masak sekarang. Ini tentunya akibat resep suka-sula yang nggak pernah dicatet, jadi ya seinget dan sekreatifnya aja lah.

Sekarang jadi makin sering masak karena asisten yang selama ini masak di rumah kami ciao dari rumah. Ya wes lah...Ibu Ratu turun ke dapur!! hehehe

Yang ini Lasagne Bolognese Ala Mama Anggie


Nasi Lengko


















DKNY (Donat Kampung Ni Yee)


Various menu: sayur asem, ayam cabe hijau, sambal dabu-dabu

Semua resep dicoba atas dasar feeling, dengan petunjuk 'kayaknya gini...kayaknya gitu!'
Salam,
Anggie

Tuesday, April 27, 2010

Finding out your passion

Believe me, it's very hard to do!

Menemukan apa yang sebetulnya kita sukai atau 'sesuatu yang kita tidak bisa hidup tanpanya' itu ternyata sangat tidak mudah.

Bahkan, untuk mengetahui hobi sendiri aja bingung. Pernah gue tertegun dalam suatu sesi berbagi pengalaman ketika mentornya meminta semua peserta untuk mencari tahu hobi dari pasangan masing-masing (waktu itu kita berpasang2an).

Teman gue Cici, yang kebetulan waktu itu berpasangan dengan gue terus mencecar 'ayo gie, hobi loe apa?'. Dan gue dengan sedihnya bilang 'I really don't know what my hobbies are!'



Duluu sih kayaknya denger musik adalah hobi. Tapi lantas gue sadar bahwa sejak menikah dan punya anak, waktu gue untuk denger musik menjadi semakin TIDAK ADA. Pengetahuan musik gue mentok hingga akhir dekade 90-an. Jangankan itu Justin Beiber atau Lady Gaga, Michael Buble aja masih bingung orangnya yang mana.

Dulu lagi pernah berpikir 'Ooohh..kayanya hobi gue itu baca!' and again, setelah menikah dan punya anak, entah kemana waktu yang dulu banyak tersisa untuk baca itu? Dan ternyata..bisa koq gue hidup tanpa denger musik dan membaca.

Lalu?? Apa hobinya?

Itu baru hobi lho! Menurut orang hobi berbeda dengan passion. Passion adalah...ya itu tadi; sesuatu yang YOU CANNOT LIVE WITHOUT! Sesuatu yang kalau nggak loe kerjakan sehariii aja, seperti ada sesuatu yang hilang, sesuatu yang salah. Apa itu Gan?

Seorang Career Coach, Rene Suhardono, dalam buku dan siaran radionya selalu bilang: 'Find out your passion! Apa passion loe? Dan usahakan loe bekerja sesuai dengan passion loe! Bikin gue tambah pusing.

Baca artikel di majalah Femina terbaru tentang chef wanita, dan ada satu chef yang bilang bahwa 'Sejak SMP saya sudah tau apa yang saya suka dan saya mau jadi apa...!'

Mengiri gue sama yang kayak gitu.

Tapi, sepertinya gue sekarang sudah mulai menemukan passion gue apa. Kuliner! hehehe

Selain sebagai konsumen, ternyata gue juga senang masak! Cita-cita, dalam 5 tahun sudah bisa buka rumah makan sunda organik dengan sasaran tembak para pekerja kantoran.

Amin..amin..

Monday, April 19, 2010

Fashion Show




Siang ini mengantar anak pertama latihan fashion show di upper room, Wisma Nusantara, untuk pentas beneran nanti malem.

Good luck, Kaka

Sunday, April 18, 2010

Bedanya Orang Baru Belajar Masak Sama Yang Udah Jagoan

Gak penting banget ya postingan ini. Jelas lah keliatan perbedaannya. Yang satu pasti kaku sedangkan yang satunya lagi pasti luwes banget ngaduk2 sutil. Walaupun gue ngeliat Farah Quinn kurang lincah kalo lagi motong bawang.

Tapi yang paling keliatan dari orang yang baru belajar masak adalah:

1. sering banget ngaduk-aduk panci atau wajan, walaupun gak perlu. Mungkin kalo gak diaduk2 terus jadinya kurang afdol kali ya?

2. Plek ketiplek ngikutin petunjuk dalam buku resep. Misal: buncis diiris2 2cm. Nah, beneran tuh dia taatin banget aturan 2 cm itu. Jadi inget adik gue waktu bantuin gue masak sampe bawa penggaris buat mastiin potongannya sesuai buku resep *tepokjidat*

3. Takut kalo nggak berhasil nemu bumbu yang terdapat dalam resep. Lupa beli pala bubuk buat dicampur saus daging, eh..lantas kalang kabut, padahal rasa yang ditimbulkan pala itu bisa banget diganti sama merica tumbuk kasar.

Nah...gue sendiri ada di level yang mana?? he..he.. yang diantaranya aja deh. Gak bego, tapi juga gak jago-jago amat.

Piss

Sambel Tempe

Rumah gue bukan rumah yang selalu rame makanan, palagi kalo hari kerja. Karena biasanya masak sekali doang di pagi hari, buat bekel Ery ke kantor, dan makan asisten yang jaga rumah. Itupun komposisinya cuma 1 sayur dan 1 lauk. Lebih dari itu gak pernah...kecuali wiken.

Tapi diantara keminiman masakan di rumah, gue selalu mewanti-wanti agar asisten gue selalu nyetok tempe, toge, daun bawang, dan cabe di rumah. Hal ini untuk mengantisipasi siapa tau Nyonya rumah pingin bikin masakan darurat dari bahan2 tersebut. Dan gue suka banget bikin sambel tempe. Iyah sambel tempe dengan aroma bawang putih yang agak menyengat dan meninggalkan jejak di lidah (tapi gue suka), kelegitan tempe, dan pedas yang bisa disetel nendang atau cuma samar-samar.

Resep turunan emak gue ini juga didapatnya dari sang Bunda (mbah gue). Katanya ini jadi makanan favorit kalo dompet lagi cekak dan gak ada lauk lagi ;p.

Ini dia resepnya

Bahan-bahan:
250 gr tempe potong menjuring, kerat2
5 siung bawang putih, geprek
1 sdt garam
air hangat secukupnya
minyak untuk menggoreng
2 batang kacang panjang mentah cuci bersih, iris 5 cm

Bumbu:
5 buah cabe merah
10 buah cabe rawit (banyak dikit sesuai selera)
1 ruas jempol terasi
7 siung bawang putih
sejumput garam
sejumput kaldu bubuk

cara membuat:
rendam tempe dalam larutan air hangat, bawang putih, dan garam biarkan 10 menit
Goreng tempe dalam minyak hingga matang, angkat
Oseng sesaat cabe merah, cabe rawit, dan terasi dalam minyak sisa menggoreng tempe, biarkan hingga agak mengering
Siapkan cobek, masukan cabe, terasi yang telah dioseng dan bawang putih, tambahkan garam
ulek hingga agak halus, masukan kacang panjang dan tempe goreng, ulek hingga tempe dan kacang agak hancur (jangan terlalu hancur)
tambahkan kaldu bubuk, aduk, cicipi.

Dimakan sama nasi putih kepul2 rasanya pol banged! Palagi pake tambahan lalap kol atau toge mentah.

Nanti fotonya gue tambahin yaaa :-)

Wednesday, April 14, 2010

Kayla 2006 - Shauma 2010

Guys...you won't believe it! Neither would I if I didn't see it myself ;p
They're just 'twin' as they are

Enjoy

Tuesday, April 13, 2010

Kembali Menyapih Shauma

Mungkin masih ingat sama postingan blog gue 5 tahun lalu, tentang menyapih neng dari empengnya?

Nah, kejadian lagi nih sekarang. Kali ini korbannya adalah Shauma. Masih dengan teknik yang sama, hanya prosesnya aja yang beda.

Kalau dulu gue sengaja menggunting puting empeng si kakak, kali ini puting malang punya Shauma cacat dengan sendirinya karena keseringan digigit2 sama si empunya. Begitu tau kalau itu puting cacat, langsung deh gue kompakin semua orang yang terlibat dalam pengasuhan Shauma untuk sama-sama nyapih ni anak dari 'nok nok'nya.



Niat awal tadinya gue pingin nyapih Shauma ketika dia usia 2 tahun. Sama dengan kakaknya dulu. Tapi karena kejadian ini akhirnya dipercepat 5 bulan.

Hasilnya? Lumayan! Dah 5 hari tanpa empeng, dan sejauh ini berjalan lancar.

Hari pertama dia rewel banget menjelang tidur. Hari kedua, sedikit jinak. Hari ketiga masih resah. Hari keempat OK! Hari kelima, rewel dikit tapi bis itu anteng.

Yang gue pelajari, ternyata kondisi psikologis anak itu jadi syarat penting banget untuk proses penyapihan ini.

Shauma itu kan keras kepala banget, gak mau dilarang. Tapi ketika dia liat dengan mata kepalanya sendiri bahwa mpeng-nya cacat, dia otomatis mengerem sendiri keinginanya untuk ngemut2 mpeng. (belum tau aja dia bahwa kalo mamanya beli lagi, selesai sudah masalah dia dengan mpeng itu). Yang dia tau kan itu mpeng cacat, rusak, nggak enak diemut, dan yang paling penting...GAK BISA DIGANTI! :-)

Gue dulu juga suka berpikir bahwa Shauma gak akan bisa tidur kalo gak ngempeng. Ternyata...kalau dia udah capek banget dia bisa tertidur di mana aja dengan mudahnya. Asal sikut mama atau ayah tetap bisa dia pegang2 dan koet2.

Semoga bisa lancar terus nih proses penyapihan ini. Waktu Kakaknya dulu prosesnya kira2 seminggu. Next adalah...ngajarin dia minum susu dari gelas.

Keep on trying ya nak!

p.s: ada info menarik nih, masih kata medgadget.com: bahwa mpeng (pacifier) terbukti bisa mereduksi 90% kemungkinan sudden death pada infant